Pernah nggak kamu
merasa kamu gagal dan nggak mampu bangkit melawan kegagalan kamu? Pernah nggak
kamu berpikir akan terus terjebak dalam bayangan masa lalu tanpa pernah bisa
terlepas dari kenangan-kenangan itu yang kadang justru buruk untuk hidupmu?
Atau pernah nggak kamu menggantungkan tinggi-tinggi harapanmu pada seseorang
kemudian tanpa pernah kamu duga harapan itu justru terlepas begitu saja dan
kamu nggak bisa mempertahankannya untuk tetap tinggi atau sekedar tetap
bertahan untuk kamu gapai?
Aku pernah. Bahkan
pernah merasakan semua yang kupertanyakan. Aku pernah gagal dan nggak mampu bangkit.
Aku pernah nggak bisa lepas dari kenangan masa lalu. Aku juga pernah
menggantungkan harapan kemudian dihempaskan begitu saja.
***
“Kalo kamu sedih dan
merasa gagal inget masih ada aku di sini yang bersedia berbagi kelelahan
denganmu,” percakapan dimulai saat hujan dengan derasnya membasahi jalanan.
“Tapi kalo kamu kembali
hanya untuk membuatku semakin jatuh jangan berharap itu bisa terjadi. Hatiku
sekarang nggak selemah seperti ketika kamu meninggalkanku,”
“Kupikir kamu memang
nggak pernah lemah, bahkan saat aku meninggalkanmu,”
“Aku memang nggak
lemah. Kamu pikir aku akan terluka saat melihat kepergianmu? Tidak. Kamu bukan
alasan terbesarku untuk bertahan di sini,”
“Lalu untuk apa kamu
tetap bertahan? Untuk mengharapkanku kembali padamu dan menerimamu lagi?”