Aku rindu, saat dimana aku bisa memelukmu
tanpa batas. Saat aku tak harus tertatih untuk menghampirimu, memandangimu. Aku
juga rindu, saat dimana aku bisa berjalan denganmu tanpa takut waktu akan
memisahkan kita.
Aku rindu saat kau menghapuskan airmataku ketika
aku mulai menangisi hidupku. Aku rindu saat kau mulai membuatku tertawa ketika
aku merasakan pahitnya kegagalan, saat aku mulai merutuki kejamnya dunia yang
kutinggali.
Aku rindu, saat kau menawarkan bahumu
untukku bersandar ketika aku mulai lelah menjalani waktu yang tak bersahabat
denganku. Ketika aku mulai merasa tak sanggup melewati ribuan mil jalan yang
tak kuketahui ujungnya dengan kedua kakiku.
Aku rindu, saat kau memberiku kekuatan
ketika aku merasa tak lagi kuat menjalani hidup yang semakin berat. Saat dimana
kau membawakan sejuta kebahagiaan saat kutemukan sebuah kesedihan di hidupku.
Apa kau tahu aku rindu?
Apa aku salah? Hingga tak sedikitpun kau
hiraukan rinduku. Bahkan untuk sekedar
memberiku waktu menatapmu saja tak kau berikan. Sebenci itukah kau padaku? Sebenci
itukah hingga kau tak ingin melihat betapa rindunya aku akan kehadiranmu?
Sebenci itukah hingga kau biarkan aku sendirian mengumpulkan keping demi keping
kerinduan yang mungkin masih tersisa di sisi hatimu yang beku untukku?
Ini hanyalah rinduku. Kerinduanku yang
hanya aku yang merasakan karena di dalam kerinduanmu tak ada nama dan bayangan
tentang sosokku. Sampai nanti mungkin akan tetap jadi kerinduanku yang hanya
aku yang tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dilarang spam yaa :)